Peran Mahasiswa Dalam Penegakkan HAM
Secara kelembagaan politik, mahasiswa memang bukan aktor politik yang terlembaga
secara mapan. Di samping itu, unsur-unsur kekuatan politik mahasiswa tidak pasti
karena mahasiswa selalu datang dan pergi dengan wajah baru dari satu generasi ke
generasi berikutnya. Konsistensi gerakan mahasiswa sangat longgar dan tergantung
pada pola kaderisasi di lembaga-lembaga kemahasiswaan. Di samping itu, kekuatan
politik mahasiswa juga sangat rentan pada fragmentasi ideologi gerakan, dari ujung
Kiri hingga ujung Kanan. Kemapanan ideologi gerakan juga ditentukan oleh tradisi
yang tumbuh pada masing-masing universitas. Dengan demikian, mahasiswa sebagai
kekuatan politik memang menyisakan persoalan soliditas gerakan. Mahasiswa, sebagai kelompok intelektual dan wakil dari kelompok anak muda dari
warga, secara naluriah memiliki tingkat kepekaan yang tinggi pada persoalan-
persoalan sosial di sekitarnya .
Partisipasi dan peran mahasiswa sangat penting dalam penegakan Hak Asasi Manusia.Tanpa partisipasi mahasiswa dan dukungannya maka penegakan Ham akan sia-sia. Partisipasi dan peran mahasiswa itu juga diatur dalam UU No. 39 Tahun 1999. Peran itu dapat dilakukanoleh perseorangan, kelompok, organisasi politik, organisasi masyarakat, lembaga swadayamasyarakat atau lembaga masyarakat lainnya, semua elemen tersebut mempunyai hak untuk berpartisipasi dalam perlindungan, penegakan dan pemajuan hak asasi manusia (Pasal 100).
Komentar
Posting Komentar